29 Januari 2009

PERSIAPAN PART 1

Secara umum, modal awal kita akan digunakan untuk membeli:

  1. Mesin cuci

  2. Mesin pengering

  3. Meningkatkan daya listrik (jika perlu)

  4. Sewa tempat (jika belum ada)

  5. Renovasi tempat

  6. Perabotan: (Meja penerima tamu, meja setrika, kursi, rak tempat pakaian bersih de el el)

  7. Setrika

  8. Timbangan

  9. Keranjang cuci

  10. Sarana promosi

  11. Lain – lain

Jumlah peralatan yang anda beli sangat tergantung dengan besar modal yang anda miliki. Minimal, anda harus punya 1 mesin cuci dan 1 mesin pengering untuk memulai usaha ini. Rincian keterangan untuk masing – masing item:


  1. Mesin Cuci

Untuk merek, saya tidak menganjurkan secara spesifik (tergantung besar modal anda). Biasanya yang banyak dipakai adalah merek Electrolux. Yang jelas, mesin cuci yang digunakan adalah mesin cuci front loading (bukaan depan). Belilah mesin cuci dengan layanan purna jual yang baik. Biasanya, merek yang sudah terkenal memiliki layanan purna jual yang bagus. Dan kalau bisa, merek tersebut punya service center resmi di kota anda sehingga anda dapat memanfaatkan garansi resmi mesin cuci tersebut jika diperlukan dan juga kalau sewaktu – waktu mesin cuci anda butuh service/ maintenance, anda tidak perlu repot.

Hindari membeli mesin second kecuali anda punya pengetahuan tentang kondisi barang second tersebut. Satu lagi, pertimbangkan untuk membeli mesin cuci dengan kapasitas >5kg. Hal ini penting untuk keawetan mesin cuci anda. Mesin cuci punya kapasitas optimal ¾ dari kapasitas normalnya. Contohnya, jika anda punya mesin cuci kapasitas 5kg, dianjurkan untuk mengisi mesin tersebut maksimal 4kg untuk satu kali proses. Jadi, kalau anda ingin proses produksi anda maksimal, belilah mesin cuci dengan kapasitas 6kg/ 7kg.


  1. Mesin Pengering

Ada dua jenis mesin pengering, yaitu pengering listrik dan pengering gas. Pengering listrik memakan daya sekitar 2200 watt, jadi kalau anda ingin membeli mesin pengering listrik, pastikan daya di tempat usaha anda minimal 3500 watt (untuk 1 pengering). Kalau anda membeli 2 unit pengering listrik, tinggal dikalikan saja daya listrik yang anda butuhkan di tempat usaha anda. Anda bisa membeli pengering merek Electrolux.

Untuk mensiasati kebutuhan daya listrik, anda bisa membeli pengering gas. Mereknya antara lain Whirlpool, Maytag, Speed Queen dan lain – lain. Untuk pengering jenis gas, kapasitas yang ada biasanya jenis 10 kg. Mesin ini menggunakan gas LPG tabung sebagai daya dan tentu saja listrik. Kelebihannya, mesin ini hanya butuh daya listrik sekitar 200 – 300 watt sehingga dapat menghemat pemakaian listrik anda. Anda bisa mempertimbangkan membeli pengering listrik semua atau kombinasi pengering listrik dan pengering gas.

Apabila modal anda sangat terbatas, anda bisa juga mensiasati kebutuhan mesin pengering dengan cara menyediakan space ruang yang cukup untuk tempat menjemur pakaian (tentu saja dengan resiko waktu pengerjaan yang lebih lama). Berikan atap dari fiberglass bening pada area jemuran anda untuk mengantisipasi turunnya hujan. Area penjemuran juga berguna untuk menghemat biaya listrik. Jadi apabila anda sudah punya mesin pengering, tidak ada salahnya untuk menyediakan area penjemuran apabila tersedia lahan yang cukup.


CATATAN PENTING:

Perbandingan jumlah mesin cuci dan pengering adalah 1:1. Kalau anda membeli 3 buah mesin cuci, belilah juga pengering dengan jumlah dan kapasitas yang sama. Ini disebabkan proses pengeringan memakan waktu lebih lama daripada proses mencuci (proses pencucian 1 jam dan proses pengeringan 1,5 jam). Bisa dikatakan mesin pengering adalah faktor utama yang menentukan tingkat okupansi mesin - mesin anda. Contoh kasus sederhana:

  • Misalkan anda punya usaha laundry kiloan dengan waktu operasional per hari 12 jam. Jumlah mesin cuci 3 dan pengering 2. Misalkan kapasitas untuk 1 kali proses adalah 5kg pakaian dan dengan asumsi semua mesin terpakai selama 12 jam. Maka untuk satu hari, anda bisa memproses pakaian dari pakaian kotor sampai kering sebanyak 12/1,5 x 2(jumlah mesin pengering) = 16 x proses atau 80 kg pakaian. Jika anda punya 3 pengering, maka kapasitas produksi anda akan jauh lebih meningkat atau dengan kapasitas yang sama, anda bisa mengerjakannya dengan waktu yang jauh lebih singkat. Silakan anda hitung sendiri untuk lebih detailnya.


  1. Menigkatkan Daya Listrik

Usaha laundry kiloan sangat bergantung kepada daya listrik tempat usaha yang kita miliki. Hitungan kasarnya seperti ini: Untuk 1 unit mesin cuci kapasitas 7kg daya listrik yang dibutuhkan sekitar 200 – 300 watt. 1 unit pengering listrik memerlukan 2200 watt. Jadi, untuk 1 pasang mesin cuci dan pengering dibutuhkan daya listrik sekitar 2500 watt. Perhitungkan dengan matang berapa daya listrik yang anda butuhkan pada awal membuka usaha. Tanyakanlah kepada PLN mengenai prosedur serta biaya meningkatkan daya listrik/ memasang instalasi listrik baru apabila perlu. Lakukanlah prosedur ini jauh – jauh hari sebelum anda membuka usaha (minimal 3 bulan sebelum persiapan) karena proses ini memakan waktu yang cukup lama. Yah… anda tahu sendiri kan birokrasi di negara kita tercinta Indonesia. Bersambung...


08 Desember 2008

LET’S GET START!!!

Kenapa koq laundry kiloan? Mencuci baju adalah salah satu kebutuhan utama kita. For example: Nonton film bisa aja ditunda. Tapi kalo nunda nyuci baju??? Pake baju apa kita ntar? Masa mau pake kolor aja??? Oh ralat, kolornya kotor juga (hehehe…). Jadi meskipun harga BBM mahal, harga daging ayam naik, toh kita juga harus nyuci baju. Demi mencukupi kebutuhan hidup sehari – hari yang semakin mahal, masyarakat dituntut bekerja lebih keras. Kalo biasanya seorang istri cukup jadi ibu rumah tangga, maka saat ini seorang istri juga banyak yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga(sorry, no offense for carrier woman). So, kalo bapak kerja, ibu kerja, yang nyuci siapa doooong??? Disitulah laundry kiloan hadir untuk memecahkan masalah! Serius lho!!! Selain mahasiswa (yang rata – rata memang males nyuci), banyak pelanggan laundry saya yang dari kalangan rumah tangga seperti yang dijelaskan di atas. Jadi, pasar laundry kiloan yang cukup potensial untuk dibidik adalah:

  1. Tentu saja mahasiswa (wajib hukumnya)

  2. Kalangan pekerja yang tidak punya cukup waktu luang (for example: pekerja rumah sakit, tentara/ polisi, pekerja pabrik, dan lain – lain).

Malas ah buka laundry kiloan. Kan banyak saingannya? Waduh, susah juga menjawab pertanyaan yang kaya gini. Setau saya, persaingan sudah jadi hukum wajib di rimba perbisnisan. Kalau gak mau saingan, ya jangan buka usaha sendiri. Simpel aja koq. Tapi tetap ingat, bukan berarti gak apa – apa buka laundry kiloan di pinggir jalan yang tiap 10 meter ada laundry kiloannya. Bisa juga sih, tapi perlu kreativitas yang tinggi serta modal yang cukup kuat untuk bersaing straight seperti itu. Carilah ceruk pasar dimana masih jarang saingan. Masih banyak koq… tinggal kejelian serta kesabaran kita untuk mencari lokasi strategis yang cocok buat usaha ini. So, tunggu apa lagi??? LET’S GET START!!!

Apa sih yang pertama dibutuhin untuk membuka bisnis laundry kiloan??? Ya jelas duit lah… hari gini bisnis gak pake modal??? Jujur saja, laundry adalah salah satu bisnis yang butuh modal cukup besar di awal untuk usaha sekelas.nya. Tapi yang menjadi kelebihannya adalah bisnis ini tidak memerlukan perputaran uang yang relatif besar pada saat pengelolaannya (orang jawa bilang: gak butuh kulakan). Laundry kiloan hanya butuh biaya operasional seperti gaji pegawai, bahan (deterjen, pelembut, pewangi, kemasan), biaya listrik (yang berbanding lurus dengan omset kita. Dengan kata lain, semakin besar omset maka semakin besar biaya listrik. By the way… kalo omset lagi sepi, biaya listrik kan juga ikut kecil…) dan biaya lain – lain. Untuk rincian modal awal dan biaya operasional akan kita bahas di posting saya selanjutnya. So… stay tune…

JANGAN JADI PENGUSAHA!!! (OPINI PRIBADI)

Banyak sekali orang yang ingin membuka usaha sendiri (menjadi pengusaha). Entah itu seorang fresh graduate, pensiunan ataupun seorang pekerja yang sudah bosan dimarahi bosnya. Mereka terinspirasi oleh banyaknya pengusaha Indonesia yang berhasil seperti Purdi Candra, Bob Sadino, dll. Berbekal modal dan keberanian, mereka akhirnya menjadi seorang pengusaha seperti yang mereka impi – impikan. Setelah berjalan sekian waktu, ternyata hasil menjadi seorang pengusaha tidak sebanyak pada waktu mereka bekerja dulu. Akhirnya mereka frustasi, menutup usaha mereka dan kembali bekerja di perusahaan milik orang lain. Kesimpulan yang mereka buat: JANGAN JADI PENGUSAHA!!! Mendingan kerja sama orang lain saja, hasilnya lebih besar dan tanpa resiko.

Menurut saya, pendapat mereka 100% benar! Lho, penulisnya koq malah setuju? Gimana nggak benar? Ketika mereka bekerja di perusahaan milik orang lain, mereka mendapatkan gaji 2,5 juta perbulan. Tapi ketika mereka memutuskan menjadi pengusaha, jangankan menerima 2,5 juta, 1 juta saja sudah untung – untungan. Make sense banget kan? Ngomong – ngomong, mereka sudah jadi pengusaha berapa lama? Yaaa, lumayan lah. Sudah lima bulan. Nah lho… silahkan disimpulkan sendiri.

Kalau anda pernah membaca profil para pengusaha sukses itu, pastilah disitu dituliskan tentang masa suram yang mereka alami. Ada yang jadi tukang minyak keliling, Drop Out kuliah (You know who he is…), nggak dapat kerja bertahun – tahun, usahanya rugi, dikucilkan keluarga bahkan diusir dari rumah dan masih banyak lagi. Mereka semua mengalami titik terendah dalam kehidupan mereka. Pengusaha – pengusaha sukses tersebut punya satu masa dimana mereka tidak memiliki uang sama sekali. Pertanyaan saya adalah: Beranikah anda mengalami hal – hal seperti itu? Pertanyaan saya berikutnya: Beranikah anda bangkit dari keterpurukan tersebut?

Seorang calon pengusaha harus menyiapkan mental untuk tidak punya uang sama sekali, dicemooh orang – orang yang mereka cintai dan masih banyak lagi hal – hal mengerikan lainnya. Banyak pengusaha pemula yang tidak tahan dengan fase awal, dimana mereka harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup. Mereka hanya terbuai oleh indahnya cerita sukses para pengusaha tersebut. Tapi ketika mereka dihadapkan pada fase cobaan itu… mereka kaget, shock dan tidak berusaha bangun dari kekagetannya itu. Mereka lupa bahwa kesuksesan adalah sebuah proses panjang, berliku dan menyakitkan. Bukannya hasil instant yang bisa didapat dalam waktu cepat.

Jadi siap – siaplah anda semua yang ingin jadi pengusaha. Siaplah untuk tidak punya uang sama sekali. Tapi jangan lupa, beriap – siaplah juga untuk punya uang banyak melebihi dari teman - teman anda yang bekerja di perusahaan/ instansi milik orang lain, keinginan anda terwujud, dikelilingi oleh orang – orang yang mencintai anda dan masih banyak lagi hal – hal indah lainnya. Kesimpulannya: Kalau tidak ingin mengalami hal – hal seperti yang saya ceritakan di atas, JANGAN JADI PENGUSAHA!!!. There… I say it three times in this post.

06 Desember 2008

GAMBARAN UMUM USAHA

LAUNDRY KILOAN

LATAR BELAKANG PEMILIHAN USAHA LAUNDRY KILOAN

1. Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.

2. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.

3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry.

4. Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

KUNCI SUKSES USAHA LAUNDRY KILOAN

1. Tempat yang dan nyaman.

2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).

3. Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.

4. Harga terjangkau

5. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.

6. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.

7. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.

LAYANAN TAMBAHAN YANG PERLU DISEDIAKAN DALAM USAHA LAUNDRY KILOAN

√ Layanan antar jemput

√ Fasilitas kupon bonus untuk konsumen yang sering menggunakan layanan,

USAHA LAUNDRY KILOAN

Yang menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar jemput, konsumen dapat memilih pewangi yang digunakan sesuai selera, lokasi usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai)

Peralatan-peralatan standar usaha laundry kiloan yang perlu disediakan adalah sebagai berikut :

1. Mesin Cuci

2. Mesin pengering

3. Setrika

4. Timbangan digital

5. Seragam karyawan

6. Media promosi (banner, spanduk, brosur)

LOKASI & RUANG

1. Letak Lokasi

Berada didekat tempat pemukiman pendudk, seperti didepan komplek perumahan, didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama.

2. Standar Kebutuhan Ruang

Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m

Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.

3. Asumsi kebutuhan ruang:

- Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu

- Ruang pencucian

- Ruang pengeringan

- Ruang setrika atau pengemasan

- Ruang administrasi

LINGKUP KERJA

Lingkup kerja meliputi :

1. Survey :

- Pemetaan pasar

- Persaingan

- Potensi

2. Sistem :

- Pembukuan sederhana

- Siklus kerja

- SOP (Prosedur Standar Operasi)

3. Pelatihan :

- Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan

- Pengendalian sistem

- Pemasaran

- Pengamanan & pengendalian usaha

PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK LAUNDRY KILOAN

LANGKAH DASAR

- Penyusunan tim kerja

- Pimpinan proyek

- Disain interior

- Disain graphis

- Sistem dan keuangan

- Lapangan / pembelanjaan

- SDM

- Pemasaran

- Penyusunan time schedule masing-masing bagian

a. Time schedule perencanaan I

- Gambar layout termasuk pengukuran

- Gambar disain interior

- Daftar barang belanjaan yang harus dibeli

Note:

Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

b. Time schedule perencanaan II

- Penentuan nama & tagline usaha

- Gambar disain neonbox / billboard

- Gambar disain stand banner

- Gambar disain spanduk atau alat promosi lain

- Rancangan seragam dan perlengkapannya

- Gambar lain yang diperlukan

Note:

Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

c. Time schedule tempat dan perlengkapan

- Batas waktu renovasi tempat

- Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan

d. Time schedule pelaksanaan

- Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui

- Eksekusi disain graphis yang telah disetujui

- Pembelian dan penyerahan barang

- Rekruitmen pegawai

- Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja

- Pelatihan karyawan

- SOP keseluruhan

- Pra promosi

- Soft opening

- Promosi

- Grand opening

- Pengawasan dan pendampingan

- Penyusunan Anggaran (Budgeting)

Anggaran yang ditetapkan meliputi :

- Anggaran pemesanan disain

- Anggaran transportasi dan akomodasi

- Anggaran pembelian barang

Note:

Harus dibuat jadwal pengeluaran dananya sesuai tanggal yang direncanakan

RINCIAN TUGAS

1. BAGIAN DISAIN INTERIOR

a. Gambar layout

- Menentukan alur masuk kendaraan, mulai dari masuk hingga keluar

- Menentukan posisi ruangan tunggu

- Menentukan posisi pelaksanaan pencucian

- Menentukan posisi finising

- Menentukan posisi kasir

- Menetukan posisi kasir

- Menentukan posisi perlengkapan pendukung (TV, Radio tape, dll)

- Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan

- Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapiha yang meliputi :

a. Sumber air

b. Penempatan mesin cuci

c. Penempatan mesin pengering

d. Penempatan setrika

e. Rak-rak tempat pakaian yang sudah bersih

f. Kran-kran air

g. Kelistrikan

h. Alur pembuangan limbah hasil pencucian

Note :

Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses gerak, maksimalisasi ruangan, kemudahan proses, serta dampak terhadap lingkungan.

b. Gambar disain interior

- Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat serta model yang akan diciptakan (meja kasir, ruang tunggu, dan lain-lain)

- Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar

- Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung

2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS

a. Gambar disain graphis

- Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan

- Menentukan disain logo usaha

- Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung

- Menentukan disain billboard / neonsign

- Menentukan disain seragam dan perlengkapannya

3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN

- Menentukan prosedur penerimaan klien

- Menentukan prosedur pelaksanaan kerja

- Menentukan prosedur penerimaan pembayaran

- Menentukan prosedur komplain klien

- Menentukan prosedur penetapan dan penghitungan bahan baku

- Menentukan prosedur pembelian kembali bahan baku

- Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan

- Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan

- Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya

4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN

- Menentukan barang-barang yang akan dibeli

- Menentukan anggaran pembelian barang

- Melakukan pembelian barang-barang

- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior

- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis

- Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.

5. BAGIAN SDM

- Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan

- Melakukan seleksi pegawai

- Melakukan pelatihan pemahaman usaha

- Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan

- Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction

- Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM

6. BAGIAN PEMASARAN

- Menentukan strategi pemasaran pra operasi

- Menentukan strategi pemasaran operasi

- Menentukan strategi pemasaran pasca

7. PIMPINAN PROYEK

- Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan

- Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan

- Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan

- Mengeksekusi komplain tim proyek

DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN

Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh pimpinan proyek.

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) LAUNDRY KILOAN

KETENTUAN KARYAWAN

1. Bagian penerimaan pelanggan merangkap kasir

2. Bagian pencucian

3. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

4. Supervisor (jika diperlukan dalam kasus ini untuk pembukaan laundry kiloan lebih dari satu dalam satu daerah domisili)

SISTEM KERJA

Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol

PROSEDUR PENANGANAN PELANGGAN

TAHAP I

Penerimaan Pelanggan

Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir

1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.

2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci, apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus untuk menghindari kesalahan pencucian.

3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen diminta menunggu ditempat yang telah disediakan.

4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.

5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan)

6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota pembayaran tersebut.

7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.

8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS” oleh bagian penerimaan pelanggan.

9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.

TAHAP II

Pencucian

Dilakukan oleh bagian pencucian

1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen

2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.

3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.

4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kerusakan pada pakaian maupun warna pakaian.

5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.

6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil dari mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk selanjutnya disetrika.

TAHAP III

Setrika Cucian Bersih

Dilakukan oleh bagian setrika

1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk disetrika.

2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.

3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk dimiliki.

TAHAP IV

Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid an wangi sampai dengan diambil oleh konsumen.

2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan dengan nota rangkap ke-2.

3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga dikemas tersendiri.

4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.

5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.

6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

TAHAP V

Serah Terima dan Pembayaran

Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir

1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1

2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan nota yang ditunjukkan konsumen.

3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.

4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”

5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan kepada konsumen.

6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.

7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL” diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti transaksi.

PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN

Komplain diterima oleh administrasi / kasir / supervisor (jika ada)

Ditanggungjawabi oleh semua bagian yang terkait

1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alas an apapun dan langsung dikerjakan.

2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut akibat proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.

3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucer gratis untuk pencucian slanjutnya. Untuk meminimalisir komplain pakaian hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen, bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat.

PROSEDUR BAHAN BAKU

Penetapan & Penghitungan

1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat ditentuakan penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.

2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram cucian, sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses pengerjaan pencucian.

3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya bahan baku per kilogram cucian.

4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan para karyawan.

Pembelanjaan Bahan Baku

1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.

2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.

Sumber: www.yoserizal.com